Minggu, 22 April 2012

Perubahan Budaya Indonesia

Pada saat ini bayak budaya Indonesia yang berubah, di karenakan remaja saat ini lebih memilih budaya barat ketimbang budaya sendiri. Banyak faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan remaja sekarang  misalnya masuknya budaya asing. Masuknya budaya asing ke suatu negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa. Namun pada kenyataannya budaya asing mulai mendominasi sehingga budaya lokal mulai dilupakan.

Faktor lain yang menjadi masalah adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya peranan budaya lokal. Budaya lokal adalah identitas bangsa. Sebagai identitas bangsa, budaya lokal harus terus dijaga keaslian maupun kepemilikannya agar tidak dapat diakui oleh negara lain. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan budaya asing masuk asalkan sesuai dengan kepribadian negara karena suatu negara juga membutuhkan input-input dari negara lain yang akan berpengaruh terhadap perkembangan di negaranya.

Oleh karena itu, kita sebagau remaja saat ini harus  meningkatkan ketahanan budaya bangsa, maka Pembangunan Nasional perlu bertitik-tolak dari upaya-upaya  pengem­bangan kesenian yang mampu melahirkan “nilai-tambah kultural”. Pakem-pakem seni (lokal dan nasional) perlu tetap dilanggengkan, karena berakar dalam budaya masyarakat. Melalui dekomposisi dan rekonstruksi, rekoreografi, renovasi, revitalisasi, refung­sionalisasi, disertai improvisasi dengan aneka hiasan, sentuhan-sentuhan nilai-nilai dan nafas baru, akan mengundang apresiasi dan menumbuhkan sikap posesif terhadap pembaharuan dan pengayaan karya-karya seni.  Di sinilah awal dari kesenian menjadi kekayaan budaya dan “modal sosial-kultural” masyarakat.

Pergeseran Budaya Di Kalangan Remaja

Semakin pesatnya tren kapitalisme dan konglomerasi elite tertentu maka pertumbuhan kwantitatif tempat-tempat hiburan dan pusat-pusat perbelanjaan semakin berkembang bak jamur dimusim hujan. Fenomena tersebut secara langsung ataupun tidak langsung mempengaruhi budaya dan pola hidup kaum muda remaja sekarang. Pergeseran budaya mulai menjangkiti kaum muda remaja tanpa kompromi dan eksodus besar-besaran tentang paradigma berpikir kaum muda remaja, dari budaya timur menuju budaya barat. Anda dapat melihat kaum muda remaja hedonis bersliweran dengan berbagai mode rambut dengan busana thank top atau junkies, dan alat-alat digital lainnya. Iklim masyarakat sekarang jauh berbeda dengan masyarakat tempo dulu. Namun, bila gejala ini kita telaah lebih lanjut bahwa kaum muda remaja telah jatuh kedalam euforia budaya pop. Selanjutnya kaum muda remaja yang seharusnya menjadi homo significans malahan jatuh kedalam pendangkalan nilai hidup.

Manusia harus berubah. Itulah hal yang mendasar yang perlu dipikirkan secara bersama. Memang benar bahwasannya manusia dengan segala budaya dan akal budinya harus dikembangkan seoptimal mungkin, karena akan semakin mengkokohkan kedudukannya dimuka bumi sebagai God Creature yang sempurna dibandingkan dengan ciptaan lainnya.

Kali ini, manusia beralih menuju rentang waktu yang kontradiksional dengan fase-fase sebelumnya, yaitu fase globalisasi. Di satu sisi manusia memang dituntut untuk berkembang menuju kearah yang lebih modern, baik aspek teknologi, hukum, sosial/kesejahteraan sosial, politik, demokrasi, dan semua sistem lainnya harus disempurnakan. Teknologi bidang informatika, kedokteran, bioteknologi, dan transportasi mengalami perkembangan yang begitu dahsyat mengatasi batas-batas ruang dan waktu. Namun, tidak boleh dilupakan bahwa hasil perkembangan manusia bersifat relatif dan ambivalen. Pengaruh negatif dari globalisasi adalah euforia budaya pop, perdagangan bebas, marginalisasi kaum lemah, dan timbulnya gap relation antaara si kaya dan si miskin. Hasil tersebut telah membentuk suatu budaya baru bagi masyarakat, khususnya kaum muda remaja menjadi manusia yang terjebak dalam arus budaya pop.

Ilustrasi di awal tulisan ini hanyalah sekelumit deskrispsi yang membuktikan eksistensi kecenderungan dalam diri manusia modern. Masih banyak contoh-contoh lain sebagai hasil dari globalisasi. kaum muda remaja dewasa ini lebih suka membaca komik atau main game daripada harus membaca buku-buku bermutu. Bacaan dengan analisis mendalam dan novel-novel bermutu hanya menjadi bagian kecil dari skala prioritas mereka, bahan-bahan bacaan seperti itu hanya tersentuh jika terpaksa atau karena tuntutan akademis.

Anda dapat mengelak bahwa gejala-gejala ini merupakan bentuk adaptif dari kemajuan zaman. Tapi, itu adalah rasionalisasi. Sebenarnya, kecenderungan manusia sekarang bukan hanya sekedar masalah mengikuti perkembangan zaman melainkan hal ini adalah masalah gengsi dan penghayatan hidup.

Bukti yang paling mengena adalah televisi, berbagai acara televisi semakin hari semakin jauh dari idealisme jurnalistik, bahkan semakin melegalkan budaya kekerasan, instanisasi, dan bentuk-bentuk kriminalitas. Sebagian tayangan-tayangan tersebut hanya semakin mendangkalkan sifat afektif manusia. Tayangan mengenai bencana alam, kemiskinan, perang, kelaparan, penemuan teknologi, pembelajaran budaya, dan lain sebagainya telah membuat sisi afeksi manusia tidak peka terhadap hal tersebut. Tidak ada proses batin dan intelektual lebih lanjut. Penghayatan nilai-nilai luhur semakin tereduksi.

Eksistensi kaum muda remaja hanya ditempatkan pada pengakuan-pengakuan sementara, misalnya seorang remaja dianggap eksistensinya ada jika remaja tersebut masuk menjadi anggota geng motor, menggunakan baju-baju bermerk, menggunakan blueberry, dugem, clubbing, melakukan freesex, ngedrugs, dan lain sebagainya. Eksistensi kaum muda remaja hanya dihargai sebatas kepemilikan dan status semata. Jika pendangkalan ini terus dipelihara dan dibudidayakan dikalangan remaja kita, makna dan penghargaan terhadap insan manusia semakin jauh. Hasilnya adalah menghilangnya penghargaan terhadap manusia lainnya, misalnya: perang, pemerkosaan, komersialisasi organ tubuh, trafficking, tawuran, dll. Contoh-contoh ini menjadi indikasi kehancuran sebuah kebudayaan yang dimulai dari pergeseran nilai-nilai budaya di kalangan kaum muda remaja kita. Dampak yang sangat menyedihkan dan mengkhawatirkan.

Seperti diungkapkan sebelumnya bahwa manusia sebagai homo significans, pada hakikatnya menjadikan manusia sebagai manusia pemberi makna. Jurus paling ampuh untuk mengatasi pendangkalan hidup post-modernisasi adalah pengendapan atau internalisasi. Internalisasi merupakan proses memaknai kembali makna-makna hidup. Makna hidup yang tadinya dihargai secara dangkal, kali ini digali dan diselami.

Ada dua metode internalisasi yang ditawarkan, yaitu budaya refleksi dan keheningan. Keduanya saling komplementer dan tidak dapat dipisahkan jika hendak melawan arus budaya pop. Refleksi membutuhkan suasana hening. Keheningan jiwa dapat tercapai saat berefleksi. Secara etimologis, refleksi berasal dari verbum compositum bahasa Latin re-flectere, artinya antara lain, memutar balik, memalingkan, mengembalikan, memantulkan, dan memikirkan. Kiranya, dua arti terakhir yang cocok untuk mendefinisikan refleksi dalam kerangka permenungan ini. Refleksi adalah usaha untuk melihat kembali sesuatu secara mendalam dengan menggunakan pikiran dan afeksi hingga dapat menemukan nilai yang mulia yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bekal hidup. Euforia budaya pop di masa globalisasi menawarkan begitu banyak hal yang hanya berakhir menjadi kesan-kesan tanpa satupun yang dapat dialami. Dengan budaya refleksi, kesan-kesan tersebut dapat diendapkan. Secara satu persatu pengalaman negatif maupun positif dapat dianalisis, dipertimbangkan, disimpulkan, dan akhirnya diendapkan dalam nurani. Proses inilah yang membuat kaum muda remaja dapat menyadari baik dan buruknya suatu sikap. Dalam proses ini juga kaum muda remaja diajak untuk menindaklanjuti berbagai pengalaman yang didapat, sehingga muncul nilai-nilai dari setiap kejadian yang dialami, dan tentunya nilai tersebut dapat menjadi bekal hidup selanjutnya.

Peran refleksi dalam kerangka ini juga sebagai nabi, untuk mengingatkan segala larangan ataupun perintah Tuhan yang diajarkan. Refleksi berperan menjadi fungsi kritis dalam diri kaum muda remaja. Saat ia mengalami pendangkalan nilai-nilai hidup dalam bentuk pragmatisme, konformitas buta dan sebagainya. Refleksi menunjukkan kesalahannya, dan mengarahkan kepada yang benar.

Oleh karena itu kita sebagai kaum muda remaja harus mampu merubah diri kita menjadi manusia yang bermakna bagi orang lain melalui sikap dan perilaku sehari-hari. Usaha ini hanya bisa tercapai melalui usaha pribadi bukan orang lain, ada pepatah mengatakan jangan mengubah orang lain sebelum bisa mengubah diri sendiri. Selamat berefleksi wahai para remaja.

Jumat, 20 April 2012

Komunikasi lintas Budaya Efektif

Budaya-budaya yang berbeda memiliki system-sistem nilai yang berbeda dan karenanya ikut menentukan tujuan hidup yang berbeda, juga menentukan cara berkomunikasi kita yang sangat dipengaruhi oleh bahasa, aturan dan norma yang ada pada masing-masing budaya. Sehingga sebenarnya dalam setiap kegiatan komunikasi kita dengan orang lain mengandung potensi Komunikasi lintas Budaya, karena kita selalu berada pada “budaya’ yang berbeda dengan orang lain seberapun kecilnya perbedaan itu Perbedaan-perbedaan ekspektasi budaya itu dapat menimbulkan resiko yang fatal, setidaknya akan menimbulkan komunikasi yang tidak lancar, timbul rasa tidak nyaman, timbul kesalahpahaman. Akibat kesalahpahaman ini dapat menimbulkan konflik-konflik yang berujung pada kerusuhan dan pertentangan antar etnis. Sebagai salah satu jalan keluar untuk meminimalisir kesalahpahaman tersebut perlu dilakukan pembahasan dan pengakajian tentang komunikasi lintas budaya yang efektif. Termasuk diantaranya yang perlu dikaji adalah bahasa dan prilaku budaya orang lain serta prinsip-prinsip Komunikasi Lintas Budaya.

1) PENTINGNYA MEMPELAJARI KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA
Kebutuhan untuk mempelajari Komunikasi Lintas Budaya ini semakin terasakan karena semakin terbukanya pergaulan kita dengan orang-orang dari berbagai budaya yang berbeda secara regional maupun internasional, latar belakang pendidikan, dan sebagainya.
Untuk merinci tujuan mempelajari Komunikasi Lintas Budaya ini Litvin (1977) menguraikan dari persfektif kognitif dan afektif, yaitu sebagai berikut :
a) Menyadari bias budaya sendiri
b) Lebih peka secara budaya
c) Memperoleh kapasitas untuk benar-benar terlibat dengan anggota dari budaya lain untuk menciptakan hubungan yang langgeng dan memuaskan orang tersebut
d) Merangsang pemahaman yang lebih besar
e) Memperluas dan memperdalam pengalaman seseorang
f) Mempelajari keterampilan komunikasi yang membuat seseorang mampu menerima gaya dan isi komunikasinya sendiri
g) Membantu memahami budaya sebagai hal yang menghasilkan dan memelihara semesta wacana dan makna bagi para anggotanya.
h) Membantu memahami kontak antar budaya sebagai suatu cara memperoleh pandangan kedalam budaya sendiri; asumsi-asumsi, nilai-nilai, kebebasan-kebebasan dan keterbatasan-keterbatasannya.
i) Membantu memahami model-model, konsep-konsep dan aplikasi-aplikasi bidang komunikasi antar budaya
j) Membantu menyadari bahwa system nilai yang berbeda dapat dipelajari secara sistematis, dibandingkan dan dipahami.
Dari uraian Litvin diatas dapat dipahami bahwa mempelajari komunikasi lintas budaya memiliki manfaat yang cukup banyak, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk orang lain. Maka usaha untuk menciptakan komunikasi lintas budaya yang efektif itu menjadi suatu keharusan dan tak terelakkan., jika memang kita ingin komunikasi antar individu, atau antar individu dengan kelompok dimana pun berada. berjalan lancar dan harmonis.

2) EFEKTIVITAS KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA
Semua orang pasti menginginkan komunikasi yang dibangunnya berjalan lancar dan efektif, hal ini sudah merupakan fithrah kemanusiaan, akan tetapi secara tidak sadar mereka melupakan faktor penghambat (noise) lancarnya sebuah proses komunikasi, noise dapat berasal dari internal maupun eksternal pribadinya. Kegiatan komunikasi pada prinsipnya adalah aktivitas pertukaran ide atau gagasan. secara sederhana kegiatan kamunikasi dipahami sebagai kegiatan penyampaian dan penerimaan pesan atau ide dari satu pihak ke pihak lain, dengan tujuan untuk mencapai kesamaan pandanngan atas ide yang dipertukarkan tersebut. Keberhasilan komunikasi banyak ditentukan oleh kemampuan komunikan memberi makna terhadap pesan yang diterimanya. Semakin besar kemampuan memberi makna pada pesan yang diterimanya, semakin besar pula kemungkinan komunikan memhami pesan tersebut, sebaliknya, mungkin saja seseorang komunikan banyak menerima pesan, tetapi ia tidak memahami makna pesan tersebut karena kurang mampu menafsirkan pesan tersebut. Pada dasarnya komunikasi memang merupakan proses pemberian dan penafsiran pesan. Sebelum mengirim pesan komunikator mengolah dan mengkoding pesannya sedemikian rupa, sehingga pesan tersebut memenuhi tujuan kominikasi. Begitu juga komunikan ia akan mencoba menafsirkan pesan-pesan yang diterimanya dan memahami maknanya. Jika makna yang dimaksud komunikator melalui pesan yang disampaikannya sama persis dengan apa yang dimaknai oleh komunikan terhadap pesan tersebut. Maka komunikasi dikatakan berhasil atau efektif, dalam arti telah tercapai persamaan makna pesan. Menurut Gudykunst komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang dihasilkan oleh kemampuan para partisipan kamunikasi dalam sekecil mungkin kesalahpahaman William Powers dan David Lowrey menyatakan komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang sejalan dengan kognisi (apa yang dipikirkan) dari dua atau tiga individu yang berkomunikasi Untuk mencapai keberhasilan komunikasi, dibutukan sejumlah persyaratan tertutama jika komunikasi tersebut dilakukan dengan orang berbeda budaya, secara garis besar dikelompok kedalam dua yaitu : Term of Refrence/Kerangka Acuan. Dan Field of Experience/ Latar Belakang. Misalnya ketika disebut kata Pesawat , jika yang dimaksud komuniator pesawat itu adalah pesawat terbang, demikian juga komunikan menafsirkan kata pesawat juga pesawat terbang, berarti komunikator dan komunikan memiliki term of refrence yang sama. Pada kasus lain misalnya ketika dicapkan bahwa cinta itu indah. Itu benar bagi mereka yang memiliki pengalaman yang indah tentang itu, tetapi tidak benar bagi mereka yang mengalami kegagalan dalam cinta. Selain bias kerangka acuan, kehadiran nilai-nilai, adat istiadat, kebiasaaan atau kepercayaan yang terdapat dalam suatu kebudayaan dapat mempengaruhi perbedaan pengalaman seseorang. Everet Rogers dan Lawrence Kincaid juga mengatakan bahwa komunikasi antar budaya yang efektif terjadi jika muncul mutual understanding atau komunikasi yang saling memahami. Yang dimaksud saling memahami adalah keadaan dimana seseorang dapat memperkirakan bagaimana orang lain memberi makna atas pesan yang dikirim dan menyandi balik pesan yang diterima. Suatu hal yang patut diingat bahwa pemahaman timbal balik itu tidak sama dengan pernyataan setuju, tetapi hanya menyatakan dua pihak sama-sama mengerti makna dari pesanyang dipertukarkan itu Proses mencapai kesepakatan (sharing og meaning), lazimnya berlangsung secara bertahap, karena itu lebih awal kita perlu memperhatikan 5 (lima) sasarn pokok dalam proses berkomunikasi, yaitu :
a) Membuat pendengar mendengarkan apa yang kita katakan (atau melihat apa yang kita tunjukkan kepada mereka)
b) Membuat pendengar memahami apa yang mereka denganr atau lihat
c) Membuat pendengar menyetujui apa yang telah mereka dengar (atau tidak menyetujui apa yang kita katakan, tetapi dengan pemahaman yang benar)
d) Membuat pendengar mengambil tindakan yang sesuai dengan maksud kita dan maksud kita bisa mereka terima
e) Memperoleh umpan balik dari pendengar Tentu tidaklah mudah untuk membuat sebuah komunikasi berjalan dengan mengahasilkan kesepakatan secara utuh sesuai tujuannya.

Hambatan dalam berkomunikasi cukup beraneka ragam, baik itu yang berasal dari internal maupun eksternal, Jika komunikasi dilakukan lewat saluran media massa, mungkin saja gangguan ada pada saluran tersebut. Misalnya cetakan yang kabur (tidak jelas) bagi media cetak, atau suara dan gambar yang tidak jelas bagi media elektronik audio visual dan lain sebagainya. Secara sederhana dapat kami gambarkan pada table berikut hambatan-hamabatan dalam berkomunikasi yaitu :

JENIS-JENIS HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI NO JENIS HAMBATAN DESKRIPSI
1 Fisik Yaitu hal-hal yang menyangkut ruang fisik, lingkungan dan lain-lain.
2 Biologis Hambatan karena ketidak sempurnaan anggota tubuh
3 Intlektual Hambatan yang berhubungan dengan kemampuan pengetahuan
4 Psikis Hambatan yang menyangkut factor kejiwaan, emosional, tidak saling percaya, penilaian mengahkimi dll
5 Cultural Hambatan yang berkaitan dengan nilai budaya, bahasa dll.

Komunikasi merupakan aktifitas yang selalu dilakukan oleh manusia selama masih hidup dan berhubungan dengan manusia lainnya. Dalam proses komunikasi tersebut manusia sangat mendambakan komunikasi yang lancar dan efektif, agar tidak terjadi kesalahpahaman yang menjurus pada konflik. Dan pada hekekatnya seluruh keberhasilan proses komunikasi pada akhirnya tergantung pada efektifitas komunikasi. Yakni sejauh mana para partisipan nya memberi makna yang sama atas pesan yang dipertukarkan. Pada gilirannya latar belakang budaya partisipan senantiasa berbeda walau sekecil apapun perbedaan itu akan sangat menentukan efektivitas itu. Oleh karenanya memahami makna budaya dan segala yang terakit dengan itu merupakan sesuatu yang mutlak dilakukan demi tercapainya komunikasi yang efektif.

Kamis, 19 April 2012

Analisa Tayangan Media tv Opera Van Java

Seperti yang anda ketahui saat ini perkembangan pertelevisian Indonesia sudah berkembang banyak stasiun tv yang menyiarkan tontonan yang menarik untuk khalayak. Salah satunya seperti program acara yang bersifat komedi.

Salah satu program acara komedi yang sukses kali ini adalah Opera van java. Program acara ini sangat suskses mendapati antusias dari khlayak. Menurut saya tontonan ini sangat menghibur dari pada acara-acara tv yang lain.

Sukses yang kini di raih oleh acara Opera van java sangat membesarkan para pemain dari Opera van java seperti Sule, Andre, Parto, Nunung, da Azis. Nama pemain dari Opera van java ini sudah di kenal oleh kahlayak. Mereka sering di sebut-sebuat sebagai komedia yang termahal terutama Sule.

Dunia entertain adalah dunia penuh gagasan, ide dan kreativitas. Ketika dunia gagasan ini memasuki wilayah industri, perlu dukungan teknologi dan modal yang kuat. Dana dan teknologi dapat dibeli. Namun, gagasan dan ide sangat bergantung pada banyak hal. Tidak saja bakat dan kerja keras, tetapi juga pengalaman dan peluang serta momentum.

Opera van java merupakan acara yang populer saat ini, acara tersebut sering di tiru oleh tv-tv lain namun tidak sebesar nama Opera van java. tayangan yang ber-genre komedi ini menampilkan wayang-wayang yang di kendalikan oleh dalang.

acara Opera van java mampu menembus pasar industri tv yang bergenre komedi. Acara tersebut memberikan komedi-komedi yang berbeda dengan properti yang terbuat dari sterofrom. 

Opera van java mampu merebut perhatian pemirsa di tengah persaingan program televisi yang cukup ketat dan beragam.

Acara ini memang sangat berbeda, baik dari cara lawakan, design panggung, juga panggung penonton yang tertata rapi dan tampak nyaman. Disamping itu acara lawakan ini tidak jarang menampilkan bintang tamu yang tentunya artis-artis yang sedang booming. Lawakan yang benar-benar beda sangat dirasakan sekali oleh pemirsa, tak seperti lawakan lain dengan pelawak yang sudah kawakan, biasanya lawakan yang seperti itu menampilkan lawakan yang terkesan dipaksakan dan menggunakan kata-kata yang menghina rekananya untuk mendapatkan memancing lawakan yang dianggap seru. Namun acara ini juga perliatkan adegan-adegan yang tidak baik untuk di perlihatkan seperti mumukul walaupun hanya menggunakan sterefrom, dan itu akan sangat mudah di tiru oleh anak-anak yang menonton acara tersebut. Tetapi akhir-akhir ini adegan tersebut sudah jarang di lakukan oleh para pemain Opera van java.

Untuk itu saya harapkan lawakan untuk tetap di pertahankan seperti itu biar tetap terjaga kekhasannya dan utuk adegan-adegan yang kurang begitu enak dilihat dan berdampak negative di mata pemirsa untuk dikurangi atau dihilangkan saja dan diganti oleh adegan yang lebih lucu.

Selasa, 17 April 2012

Peran Elite Politik Dalam Komunikasi Politik Indonesia

Elite politik dalam komuniaksi politik memeiliki peranan yang dominan, terutama yang menyangkut pada propaganda politik. Pesan-pesan politik yang dibuat direkayasa sedemikian rupa untuk membentuk opini masyarakat. Beberapa bentuk perekayasaan opini masyarakat misalnya; kasusu kebulatan tekad, masalah suksesi, keterbukaan, demokrasi, rekruitmen politik dan retorika-retorika politik lainnya yang berbau propaganda. Peranan lain elite politik sebagi komunikator politik adalah sebagai usaha transformasi politik serta kedudukan media massa sebagai sarananya sangat menetukan kalangsungan proses komunikasi politik yang ada sehingga stabilitas politik dapat terwujud karena pada negara yang sedang berkembang seperti Indonesia yang sasaran pembangunannya dibidang politik, stabilitas ekonomi dan politik merupakan suatu kebutuhan mutlak.

Oleh karena masih lemahnya peranan masyarakat sebagi sumber informasi politik dalam bentuk aspirasi-aspirasi politik, ke tidak mau'an politik dari para elite politik untuk mendengarkan dan menerima aspirasi-aspirasi masyarakat mengakibatkan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh elite politik tidak memihak pada masyarakat. Oleh sebab itu hal ini harus di akhiri demi terwujudnya pola komunikasi yang berkembang secara sehat dan dinamis.

Ke tidak mau'an elite politik untuk mendengarkan aspirasi masyarakat menyebabkan elite politik tidak dapat menjalankan fungsi dan perannya sebagai komuniakator politik. Hal ini di karenakan elite politik juga memiliki posisi strategis dalam pemerintahan, ada pemikiran yang muncul di kalangan elite politik apabila mendengarkan aspirasi masyarakat akan mengakibatkan posisi birokratnya menjadi terancam. Elite politik berada dalam keadaan dilematis, apabila ia menerima aspirasi masyarakat sementara ia tidak sanggup melakukan koreksi dan penyesuaian terhadap kebijakan yang dikeluarkan oleh atasan mengakibatkan elite politik bersikap mendua alias "bunglon" terhadap suatu kebijakan yang dibuat atasannya dan terhadap aspirasi masyarakat yang diterima oleh para elite politik.



Media Perperan Dalam Komunikasi Politik

Media adalah alat atau sarana untuk menyebarluaskan informasi, seperti surat kabar, radio, dan televisi. Dengan adanya media sekarang lebih memudahkan untuk memberika informasi kepada banyak khalayak. Media dalam politik sangat penting karena dengan media para politisi bisa mendapatkan publisitas. Tentunya dengan tujuan khalayak mengetahui agenda politik setelah itu simpati dan menjatuhkan pilihannya kepada partai tersebut. Siapapun komunikator atau aktivis politik akan berusaha untuk menguasai media. Segala kegiatan yang ada nuansa politik diangkat media bertujuan tak hanya sebagai sarana publisitas namun juga mempengaruhi khalayak untuk memilihnya.

Peran Media

• Membantu pembentukan memori publik melalui penyampaian informasi yang menambah pengetahuan masyarakat.
• Membantu menyusun agenda kehidupan yang berhubungan dengan politik dan kepentingan umum.
• Membantu berhubungan dengan kelompok diluar dirinya (media menjadi mediasi antara aktor politik dengan aktor politik lainnya). Media dalam hal ini menjadi fasilitator.
• Membantu menyosialisasikan pribadi seseorang, termasuk nilai-nilai yang diajarkan oleh orang tersebut.
• Membujuk khalayak untuk menemukan kelebihan dari pesan-pesan politik yang diterima.

Fungsi Media

• Fungsi Informasi. Media dijadikan sarana diseminasi informasi yang terkait dengan politik dengan kekuasaan, serta sosialisasi politik.
• Fungsi Edukasi. Media dijadikan sebagai sarana pendidikan politik melalui pesan-pesan politik yang disampaikan media.
• Fungsi Korelasi. Media dijadikan penghubung antara aktor politik dan khalayak melalui isi media yang berkaitan dengan aktivitas aktor poltik.
• Fungsi Kontrol Sosial. Media sebagai agen kritik atau koreksi terhadap aktor politik atau kegiatan politik.
• Fungsi Pembentukan Opini Publik berkaitan dengan Persoalan Politik.

Kamis, 12 April 2012

Peran Komunikasi Politik Di Indonesia

Komunikasi efektif merupakan penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan dan komunikasi tersebut saling feedback. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah tangga, di tempat pekerjaan, di pasar, dalam masyarakat atau dimana saja manusia berada.

Dunia politik di butuhkan juga komunikasi yang efektif dalam berpolitik..Karena kegiatan politik harus dilandasi oleh kegiatan komunikasi untuk menyalurkan ide, gagasan, dan perjuang dalam bidang-bidang penting dalam negara. Apabila seorang politisi tidak membicarakan tentang ide, gagasan, dan perjuangan bidang-bidang penting dalam negara, melainkan membicarakan tentang gaya hidupnya seperti yang dilakukan oleh beberapa politisi dari kalangan selebriti, artinya ia sedang tidak berperan sebagai politisi.

Fungsi komunikasi politik dapat dibedakan kepada dua bagian. Pertama, fungsi komunikasi politik yang berada pada struktur pemerintah (suprastruktur politik) atau disebut pula dengan istilah the governmental political sphere, berisikan informasi yang menyangkut kepada seluruh kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah. Isi komunikasi ditujukan kepada upaya untuk mewujudkan loyalitas dan integritas nasional untuk mencapai tujuan negara yang lebih luas.

Kedua, fungsi yang berada pada struktur masyarakat (infrastruktur politik) yang disebut pula dengan istilah the socio political sphere, yaitu sebagai agregasi kepentingan dan artikulasi kepentingan, dimana kedua fungsi tersebut sebagai proses komunikasi yang berlangsung di antara kelompok asosiasi dan proses penyampaian atau penyaluran isi komunikasi terhadap pemerintah dari hasil agregasi dan artikulasi tersebut.

Apabila dilihat secara umum, maka fungsi komuniksi politik pada hakekatnya sebagai jembatan penghubung antara suprastruktur dan infrastruktur yang bersifat interdependensi dalam ruang lingkup negara. Komuniksi ini bersifat timbal balik atau dalam pengertian lain saling merespons sehingga mencapai saling pengertian dan diorientasikan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat.